How To

Cara Hidup Sehat Rasulullah SAW




Bagaimanapun Rasulullah SAW adalah teladan bagi segenap kaum muslimin di dunia dalam segala hal. Bukan saja urusan ibadah syar'i dan masalah keimanan, bahkan masalah kesehatan pun, semuanya sudah ada perilaku yang baik yang menjadi tuntunan buat kita selaku umatnya.

Saya akan merangkum beberapa point penting, bagaimana cara sehat Rasulullah semasa beliau hidup, tentunya agar bisa dicontoh, khususnya buat Saya sendiri.


Cara Hidup Sehat Rasulullah SAW


Cara makan sehat ala Rasulullah SAW

Menggosok gigi pagi hari
Di pagi hari, Rasulullah menggunakan siwak (sejenis kayu untuk membersihkan gigi) untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Organ tubuh tersebut merupakan organ yang sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.

Sarapan pagi
Di pagi hari, beliau membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa kaena bisa menjadi obat berbagai penyakit. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan. Sebagai info tambahan, madu ternyata bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Untuk menurunkan berat badan, Anda dapat meminum madu 3 – 4 sendok makan di pagi hari dan bisa ditambah satu atau dua sendok makan sekitar jam 10 pagi. Dengan cara ini Anda tidak akan terasa lapar pada siang hari karena energi masih cukup. Di malam hari Anda bisa minum dua sendok makan sebelum makan malam. Cara lainnya untuk mengurangi berat badan adalah dengan minum segelas air yang direbus bersama madu dan bubuk kayu manis setiap pagi 30 menit sebelum sarapan atau saat perut masih kosong. Bila dilakukan secara teratur dapat mengurangi berat badan, bahkan bagi orang yang sangat gemuk, minum ramuan ini secara teratur akan mencegah lemak terakumulasi dalam tubuh, meski tetap makan makanan kalori tinggi.

Menu waktu dhuha
Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah senantiasa mengonsumsi tujuh butih kurma ajwa’ (kurma matang). Beliau pernah bersabda, “Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”. Hal itu terbuki ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar. Racun yang tertelan oleh Rasulullah kemudian dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Salah seorang sahabat, Bisyir ibu al Barra’ yang ikut makan tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah  selamat dari racun tersebut.

Menu sore hari
Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun selain  mengonsumi makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.

Menu malam hari
Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, Rasulullah selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut.  Mungkin istilahnya cukup asing bagi orang di luar Arab, tapi intinya adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.

Tidak langsung tidur sesudah makan malam
Rasulullah tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat dan dzikir. Hal ini juga berlaku jika akan tidur siang. Beraktivitaslah selama 1 jam sesudah makan, baru Anda bisa tidur siang/malam.

Makan sebelum lapar, berhenti sebelum kenyang
Makanlah sebelum terlalu lapar dan berhentilah makan sebelum kenyang. Rasulullah SAW biasanya hanya makan untuk beberapa suap saja. Namun beliau memang sering makan. Jadi tidak mengikuti pola makan pagi siang malam seperti yang banyak diikuti orang sekarang. Atau, kalau kita ingin mengikuti pola makan zaman sekarang, yang sarapan, makan siang dan makan malam itu, kita bisa menerapkan rumus “sepertiga sepertiga”, yaitu mengisi perut kita dalam komposisi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk napas. Jadi, jangan terlalu penuh. Sisakan untuk bernapas. Karena perut yang terlalu penuh akan menyulitkan kita dalam bernapas.

Menu tambahan Rasul
Disamping menu wajib di atas, ada beberapa makanan yang disukai Rasulullah tetapi tidak rutin mengonsumsinya. Diantaranya, tsarid yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu air, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian, beliau juga senang makan buah anggur dan hilbah .

Hindari menu ini
Jangan makan susu bersama daging/ikan/cuka/buah, jangan makan daging bersama ikan, jangan makan ikan bersama telur, dan jangan makan ikan bersama daun salad. Jangan makan buah setelah makan nasi, tapi makanlah buah terlebih dahulu. Sebab bila buah dimakan setelah makan nasi, maka di dalam perut, buah akan dibusukkan bersama nasi yang berakibat timbulnya gas dalam perut, dan menyebabkan kembung.

Makan garam
Makan garam secuil sebelum makan untuk menolak 70 macam penyakit, dan ambil lagi secuil dengan jari manis kanan setelah makan. Makanlah dengan tangan kanan tanpa sendok. Sebaiknya kita yang menunggu makan dan bukan makanan yang menunggu kita.

Pilih-pilih makanan
Makanan harus memenuhi syarat halal dan thayyib (baik). Halal berkaitan dengan urusan akhirat, yaitu halal cara mendapatkannya dan halal barangnya, sedangkan thayyib berkaitan dengan urusan duniawi, seperti baik tidaknya atau bergizi tidaknya makanan yang dikonsumsi.

Sedikit makan
Sabda Rasulullah : "Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak ( tidak sampai kekenyangan)". Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda yakni sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan.

Makan dengan tenang
Makan dengan tenang, tuma’ninah, tidak tergesa-gesa, dengan tempo yang sedang. Cara makan yang dilakukan Rasulullah SAW ternyata sangat sesuai dengan anjuran kesehatan, agar kita mengunyah makanan sampai sekitar 32 kali, sehingga makanan yang kita makan sampai di usus besar dapat dicernakkan dengan mudah, dan kemudian diserap di usus halus dengan mudah pula. Tugas usus akan sangat terbantu oleh cara makan yang tenang, tumakninah, tidak tergesa-gesa, dan dengan tempo yang sedang. Kita akan menikmati lezatnya makanan yang kita makan dengan cara makan yang demikian. Dan dengan demikian, rasa syukur akan muncul ketika kita makan, di samping memulai makan dengan basmallah dan mengakhirinya dengan hamdallah.

Pola hidup sehat Rasulullah

Bangun sebelum subuh 
Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum subuh, melaksanakan sholat sunah dan  sholat subuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yang mendalam antara lain ; berlimpahnya pahala dari Allah, mendapat kesegaran udara subuh yang bagus untuk kesehatan atau terapi penyakit TB serta memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.

Rutin berolahraga
Rasulullah sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Rasulullah juga selalu berjalan kaki ke masjid, pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir, pori-pori terbuka dan peredaran darah akan lancar.Ini penting untuk mencegah penyakit jantung.

Hindari begadang
Rasulullah tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Hal itu yang melatari, beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.


Menjaga kebersihan
Rasulullah selalu sentiasa rapi dan bersih, tiap hari kamis atau Jumaat beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi.

Hindari sifat pemarah
Nasihat Rasulullah  : "Jangan marah"  diulangi sampai 3 kali. Ini menunjukkan hakikat kesehatan dan kekuatan muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan marahyakni mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring, membaca ta 'awwudz, karena marah itu dari syaithon dan segeralah berwudhu lalu menjalankan sholat 2 rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati.

Optimis dan tidak putus asa
Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah Subhana Wa Tala.

Tak boleh iri hati 
Untuk menjaga stabilitas hati dan kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.

Rutin berpuasa
Konsisten melakukan shaum sunnah. Beberapa shaum sunnah yang beliau anjurkan diantaranya adalah shaum Senin Kamis, shaum pertengahan bulan, shaum Daud, shaum enam hari di bulan Syawal dan lainnya. Secara ilmiah, shaum juga terbukti sangat bermanfaat.



Tag : Kesehatan
Back To Top